PENDIDIKAN
KEWARGANEGARAAN
“INTEGRASI
NASIONAL”
![]() |
|||||
![]() |
|||||
![]() |
|||||
Oleh :
Dinda Oktaviantri (08)
UPTD SMA
NEGERI 3 NGANJUK
Tahun pelajaran 2015 / 2016

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1
LATAR BELAKANG MASALAH
Integrasi
berasal dari bahasa inggris “integration” yang berarti kesempurnaan atau
keseluruhan. Intergasi sosial dimaknai sebagai proses penyesuaian di antara
unsur-unsur yang saling berbeda dalam kehidupan masyarakat yang memiliki
keserasian fungsi. Integrasi sosial akan terbentuk apabila sebagian besar
masyarakat memiliki kesepakatan tentang batas-batas teritorial, nilai-nilai,
norma-norma, dan pranata-pranata sosial.
Integrasi
nasional adalah usaha dan proses mempersatukan perbedaan perbedaan yang ada pada
suatu negara sehingga terciptanya keserasian dan keselarasan secara nasional.
Seperti yang kita ketahui, Indonesia merupakan bangsa yang sangat besar baik
dari kebudayaan ataupun wilayahnya. Di satu sisi hal ini membawa dampak positif
bagi bangsa karena kita bisa memanfaatkan kekayaan alam Indonesia secara bijak
atau mengelola budaya budaya yang melimpah untuk kesejahteraan rakyat, namun
selain menimbulkan sebuah keuntungan, hal ini juga akhirnya menimbulkan masalah
yang baru. Kita ketahui dengan wilayah dan budaya yang melimpah itu akan
menghasilkan karakter atau manusia manusia yang berbeda pula sehingga dapat
mengancam keutuhan bangsa Indonesia.
1.2
RUMUSAN MASALAH
1. Apa
Pengertian Integrasi Nasional ?
2. Apa
Pentingnya Integrasi Nasional ?
1.3 TUJUAN
1. Mengetahui
Pengertian Integrasi Nasional.
2. Mengetahui
Pentingnya Integrasi Nasional.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
PENGERTIAN INTEGRASI NASIONAL
Integrasi
berasal dari bahasa inggris “integration”
yang berarti kesempurnaan atau keseluruhan. Intergasi sosial dimaknai
sebagai proses penyesuaian di antara unsur-unsur yang saling berbeda dalam
kehidupan masyarakat yang memiliki keserasian fungsi. Integrasi sosial akan
terbentuk apabila sebagian besar masyarakat memiliki kesepakatan tentang batas-batas
teritorial, nilai-nilai, norma-norma, dan pranata-pranata sosial.
Integrasi
nasional adalah usaha dan proses mempersatukan perbedaan perbedaan yang ada
pada suatu negara sehingga terciptanya keserasian dan keselarasan secara
nasional. Seperti yang kita ketahui, Indonesia merupakan bangsa yang sangat
besar baik dari kebudayaan ataupun wilayahnya. Di satu sisi hal ini membawa
dampak positif bagi bangsa karena kita bisa memanfaatkan kekayaan alam
Indonesia secara bijak atau mengelola budaya budaya yang melimpah untuk
kesejahteraan rakyat, namun selain menimbulkan sebuah keuntungan, hal ini juga
akhirnya menimbulkan masalah yang baru.
Faktor-Faktor
Pendorong Integrasi Nasional sebagai berikut :
1. Faktor
sejarah yang menimbulkan rasa senasib dan seperjuangan.
2. Keinginan
untuk bersatu di kalangan bangsa Indonesia sebagaimana dinyatakan dalam Sumpah
Pemuda tanggal 28 Oktober 1928.
3. Rasa cinta
tanah air di kalangan bangsa Indonesia, sebagaimana dibuktikan perjuangan
merebut, menegakkan, dan mengisi kemerdekaan.
4. Rasa rela
berkorban untuk kepentingan bangsa dan Negara, sebagaimana dibuktikan oleh
banyak pahlawan bangsa yang gugur di medan perjuangan.
5. Kesepakatan
atau konsensus nasional dalam perwujudan Proklamasi Kemerdekaan, Pancasila dan
UUD 1945, bendera Merah Putih, lagu kebangsaan Indonesia Raya, bahasa kesatuan
bahasa Indonesia.
6. Adanya simbol kenegaraan dalam bentuk Garuda Pancasila, dengan semboyan
Bhineka Tunggal Ika.
7. Pengembangan budaya gotong royong yang menjadi ciri kas kepribadian bangsa
Indonesia secara turun temurun.
Faktor-Faktor
Penghambat Integrasi Nasional sebagai berikut :
1. Masyarakat
Indonesia yang heterogen (beraneka ragam) dalam faktor-faktor kesukubangsaan
dengan masing-masing kebudayaan daerahnya, bahasa daerah, agama yang dianut, ras
dan sebagainya.
2. Wilayah
negara yang begitu luas, terdiri atas ribuan kepulauan yang dikelilingi oleh
lautan luas.
3. Besarnya
kemungkinan ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan yang merongrong keutuhan,
kesatuan dan persatuan bangsa, baik yang berasal dari dalam maupun luar negeri.
4. Masih
besarnya ketimpangan dan ketidakmerataan pembangunan dan hasil-hasil
pembangunan menimbulkan berbagai rasa tidak puas dan keputusasaan di masalah
SARA (Suku, Agama, Ras, dan Antar-golongan), gerakan separatisme dan kedaerahan,
demonstrasi dan unjuk rasa.
5. Adanya paham
“etnosentrisme” di antara beberapa suku bangsa yang menonjolkan
kelebihan-kelebihan budayanya dan menganggap rendah budaya suku bangsa lain.
6. Lemanya nilai budaya bangsa akibat kuatnya pengaruh budaya asing
7. Kontak langsung antara lain melalui unsur pariwisata. Kontak tak langsung
antara lain melalui media cetak (majala, tabloid)
Contoh Wujud
Integrasi Nasional, antara lain sebagai berikut:
1. Pembangunan
Taman Mini Indonesia Indah (TMII) di Jakarta oleh Pemerintah Republik Indonesia
yang diresmikan pada tahun 1976. Di kompleks Taman Mini Indonesia Indah
terdapat anjungan dari semua propinsi di Indonesia (waktu itu ada 27 provinsi).
Setiap anjungan menampilkan rumah adat beserta aneka macam hasil budaya di
provinsi itu, misalnya adat, tarian daerah, alat musik khas daerah, dan
sebagainya.
2. Sikap
toleransi antar umat
beragama, walaupun agama kita berbeda dengan teman, tetangga atau saudara, kita
harus saling menghormati.
3. Sikap
menghargai dan merasa ikut memiliki kebudayan daerah lain, bahkan mau
mempelajari budaya daerah lain, misalnya masyarakat Jawa atau Sumatra, belajar
menari legong yang merupakan salah satu tarian adat Bali. Selain anjungan dari
semua propinsi di Indonesia, di dalam komplek Taman Mini Indonesia Indah juga
terdapat bangunan tempat ibadah dari agama-agama yang resmi di Indonesia, yaitu
masjid (untuk agama Islam), gereja (untuk agama Kristen dan Katolik), pura
(untuk agama Hindu) dan wihara (untuk agama Buddha). Perlu diketahui, bahwa
waktu itu agama resmi di Indonesia baru 5 (lima) macam.
Contoh-Contoh
Pendorong Integrasi Nasional :
1. Adanya rasa
keinginan untuk bersatu agar menjadi negara yang lebih maju dan tangguh di masa
yang akan datang.
2. Rasa cinta
tanah air terhadap bangsa Indonesia
3. Adanya rasa
untuk tidak ingin terpecah belah, karena untuk mencari kemerdekaan itu adalah
hal yang sangat sulit.
4. Adanya sikap
kedewasaan di sebagian pihak, sehingga saat terjadi pertentangan pihak ini
lebih baik mengalah agar tidak terjadi perpecahan bangsa.
5. Adanya rasa
senasib dan sepenanggungan.
6. Adanya rasa
dan keinginan untuk rela berkorban bagi bangsa dan negara demi terciptanya
kedamaian
Bentuk
Integrasi Nasional sebagai berikut :
1.
Asimilasi, yaitu pembauran kebudayaan yang disertai ciri
khas kebudayaan asli.
2.
Akulturasi, yaitu penerimaan sebagian unsur-unsur
asing tanpa menghilangkan kebudayaan asli
2.2 PENTINGNYA INTEGRASI NASIONAL
Masyarakat
yang terintegrasi dengan baik merupakan harapan bagi setiap negara. Sebab
integrasi masyarakat merupakan kondisi yang diperlukan bagi negara untuk
membangun kejayaan nasional demi mencapai tujuan yang diharapkan. Ketika
masyarakat suatu negara senantiasa diwarnai oleh pertentangan atau konflik,
maka akan banyak kerugian yang diderita, baik kerugian berupa fisik materill
seperti kerusakan sarana dan prasarana yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat,
maupun kerugian mental spiritual seperti perasaan kekawatiran, cemas,
ketakutan, bahkan juga tekanan mental yang berkepanjangan. Disisi lain banyak
pula potensi sumber daya yang dimiliki oleh negara, yang mestinya dapat
digunakan untuk melaksanakan pembangunan bagi kesejahteraan masyarakat, harus
dikorbankan untuk menyelesaikan konflik tersebut. Dengan demikian negara yang
senantiasa diwarnai konflik di dalamnya akan sulit untuk mewujudkan kemajuan.
Integrasi
masyarakat yang sepenuhnya memang sesuatu yang tidak mungkin diwujudkan, karena
setiap masyarakat disamping membawakan potensi integrasi juga menyimpan potensi
konflik atau pertentangan. Persamaan kepentingan, kebutuhan untuk bekerja sama,
serta konsensus tentang nilai-nilai tertentu dalam masyarakat, merupakan
potensi yang mengintegrasikan. Sebaliknya perbedaan-perbedaan yang ada dalam
masyarakat seperti perbedaan suku, perbedaan agama, perbedaan budaya, dan
perbedaan kepentingan adalah menyimpan potensi konflik, terlebih apabila
perbedaan-pebedaan itu tidak dikelola dan disikapi dengan cara dan sikap yang
tepat. Namun apapun kondisi integrasi masyarakat merupakan sesuatu yang sangat
dibutuhkan untuk membangun kejayaan bangsa dan negara, dan oleh karena itu
perlu senantiasa diupayakan. Kegagalan dalam mewujudkan integrasi masyarakat
berarti kegagalan untuk membangun kejayaan nasional, bahkan dapat mengancam
kelangsungan hidup bangsa dan negara yang bersangkutan.
Sejarah indonesia
adalah sejarah yang merupakan proses dari bersatunya suku-suku bangsa menjadi
sebuah bangsa. Ada semacam proses konvergensi, baik yang desengaja maupun tidak
disengaja, ke arah menyatunya suku-suku tersebut menjadi satu kesatuan negara
dan bangsa. (sumartana dkk, 2001:100)
2.3 DIMENSI INTEGRASI NASIONAL
Integrasi
nasional dapat dilihat dari dua dimensi, yaitu dimensi vertikal dan dimensi
horizontal. Dimensi vertikal dari integrasi adalah dimensi yang berkenaan
dengan upaya menyatukan persepsi, keinginan, dan harapan yang ada antara elite
dan massa atau antara pemerintah dan rakyat. Jadi integrasi vertikal
merupakan upaya mewujudkan integrasi dengan menjebatani perbedaan-perbedaan
antara pemerintah dan rakyat. Integrasi nasional dalam dimensi yang
demikian biasa disebut dengan integrasi politik. Sedangkan dimensi horisontal
dari integrasi adalah dimensi yang berkenaan dengan upaya mewujudkan persatuan
di antara perbedaan-perbedaan yang ada dalam masyarakat itu sendiri, baik
perbedaan wilayah tempat tinggal, perbedaan suku, perbedaan agama, perbedaan
budaya dan perbedaan-perbedaan lainnya. Jadi integrasi horisontal merupakan
upaya mewujudkan integrasi dengan menjembatani perbedaan antar kelompok dalam
masyarakat. Integrasi nasional dalam dimensi ini biasa disebut dengan
integrasi teritorial.
2.4 PERAN PEMERINTAH DAN MASYARAKAT DALAM
MEWUJUDKAN INTEGRASI NASIONAL
1.
Peran
pemerintah
1.
Melaksanakan
politik nasional yang dapat mengakomodasikan aspirasi rakyat
2.
Desentralisasi
pemerintahan dalam perwujudan agenda otonomi daerah
3.
Keterburukan
dan demokratisi pada kesamaan hak dan kewajiban warga negara
2.
Peran
masyarakat
1.
Meminimalkan
perbedaan dan berpijak pada kesamaan – kesamaan yang memiliki oleh setiap
budaya daerah
2.
Meminimalkan
setiap potensi konflik yang ada
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Integrasi
berasal dari bahasa inggris “integration” yang berarti kesempurnaan atau
keseluruhan. Integrasi nasional adalah usaha dan proses mempersatukan perbedaan
perbedaan yang ada pada suatu negara sehingga terciptanya keserasian dan
keselarasan secara nasional. Seperti yang kita ketahui, Indonesia merupakan
bangsa yang sangat besar baik dari kebudayaan ataupun wilayahnya. Di satu sisi
hal ini membawa dampak positif bagi bangsa karena kita bisa memanfaatkan
kekayaan alam Indonesia secara bijak atau mengelola budaya budaya yang melimpah
untuk kesejahteraan rakyat, namun selain menimbulkan sebuah keuntungan, hal ini
juga akhirnya menimbulkan masalah yang baru.
3.2 SARAN
Integrasi
nasional sangat diperlukan oleh negara indonesia karena dari integrasi nasional
dapat mempersatukan perbedaan-perbedaan yang ada di indonesia, sehingga tidak
adanya konflik perpecahan yang terjadi dikarenakan perbedaan semata. Walaupun
indonesia ini berbeda-beda suku, ras, agama, dan budaya, tetapi tetap indonesia
adalah negara yang satu yang mempunyai satu tujuan untuk memakmurkan negara
indonesia.
Komentar