BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Geografi merupakan ilmu
pengetahuan yang mempelajari gejala atau fenomena geosfer. Suatu wilayah
dapat diketahui gejala/fenomena geosfernya dan memperoleh data yang akurat
dengan melakukan pengamatan atau penelitian diwilayah tersebut.geosfer
merupakan objek material geografi yang meliputi
litosfer,biosfer,atmosfer,hidrosfer,dan antrhoposfer.Materi lithosfer terbagi
atas dua yaitu:
·
Lapisan batuan
·
Lapisan tanah
Pembelajaran materi tidaklah
cukup didalam kelas karena untuk mengetahui perubahan lapisan batuan dan tanah
memerlukan pengamatan secara langsung ke lokasi.maka berangkat dari paparan
sebelumnya ,siswa kelas X SMA Islam Athirah (boarding school)Bone
melakukan field trip atau kunjungan ilmiah di tanjung bira kec bonto bahari
kab. Bulukumba demi mendukung teori yang sudah di peroleh di ruang kelas
,karena dengan melihat objek pembelajaran (litosfer dan pedosfer )
tersebut,siswa akan lebih mudah dan menerapkan dalam kehidupan sehari-hari.
B.
RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar
belakang diatas, maka dapat dirumuskan permasalahan dalam field trip ini yaitu:
1.
Bagaimanakah perubahan litosfer tanjung bira kec.bonto bahari kab.
Bulukumba
2.
Bagaimanakah perubahan pedosfer tanjung bira kec.bonto bahari kab.
Bulukumba
C.TUJUAN PENELITIAN
1.
Mengetahui perubahan litosfer
tanjung bira kec.bonto bahari kab. Bulukumba
2.
Mengetahui perubahan pedosfer Tanjung Bira Kec.Bonto Bahari Kab. Bulukumba
D.MANFAAT PENELITIAN
1.
Dapat digunakan sebagai referensi bagi yang ingin mengetahui perubahan
litosfer dan pedosfer Tanjung Bira
2.
Dapat menambah wawasan mengenai persebaran dan perubahan litosfer serta
pedosfer yang ada di Indonesia terutama di Tanjung Bira.
3.
Diharapkan masyarakat terutama
yang ada di tanjung bira dapat memaksimalkan tanah yang ada disana dengan
mengetahaui jenis tanah yang ada disana.
4.
Diharapkan pemerintah
mengawasi panorama alam yang ada di bira terutama penambangan batu kapur.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
1. Pengertian
Litosfer
Litosfer adalah kulit terluar dari planet berbatu. Litosfer berasal dari kata Yunani, lithos yang berarti berbatu, dan sphere yang
berarti padat. Litosfer berasal dari kata lithos artinya batuan, dan sphere
artinya lapisan. Secara harfiah litosfer adalah lapisan bumi yang paling luar
atau biasa disebut dengan kulit bumi. Pada lapisan ini pada umumnya terjadi
dari senyawa kimia yang kaya akan Si02, itulah sebabnya lapisan
litosfer sering dinamakan lapisan silikat dan memiliki ketebalan rata-rata 30
km yang terdiri atas dua bagian, yaitu Litosfer atas (merupakan daratan dengan
kira-kira 35% atau 1/3 bagian) dan Litosfer bawah (merupakan lautan dengan
kira-kira 65% atau 2/3 bagian).
Litosfer terpecah menjadi beberapa lempeng tektonik yang mengakibatkan terjadinya gerak benua akibat konveksi yang terjadi dalam astenosfer.
Terdapat dua tipe litosfer:
Litosfer samudra
memiliki ketebalan 50-100 km, sementara litosfer benua memiliki kedalaman
40-200 km. Kerak benua dibedakan dengan lapisan mantel atas karena keberadaan lapisan Mohorovicic.
Bumi tersusun
dari beberapa lapisan yaitu :
a)
Inti Bumi (Barisfer atau Centrosfer)
Barisfer yaitu lapisan inti bumi yang merupakan bahan padat yang tersusun
dari lapisan nife (niccolum=nikel dan ferum besi) jari jari barisfer +- 3.470
km. Inti bumi dari kedalaman 6370 km kea rah luar, terdiri dari dua bagian
yaitu inti dalam yang tebalnya 1320 km, dan inti luar 2160 km. Disebut barisfer
karena ini bumi mempunyai massa jenis yang besar (berat) yaitu 10,7 gram/cc,
yang jauh lebih besar dibandingkan dengan kulit bumi (litosfer). Temperatur di
inti bumi diperkirakan tidak lebih dari 30000C. Adanya bahan nikel
dan besi ini yang menyebabkan bumi mempunyai sifat kemagnetan yang luar biasa.
b)
Selimut (Mantel)
Lapisan ini mempunyai 3 bagian berturut-turut :
·
Mesosfer : Lapisan ini
dikedalaman sekitar 2900 km, wujudnya padat
·
terletak dibawah atenosfer dengan ketebalan 2400-2750 km.
·
Astenosfer :
·
Lapisan ini dikedalaman 700 km, wujudnya agak kental tebalnya 100-400km.
Diduga lapisan ini tempat formasi magma.
·
Lithosfer : Lapisan ini pada
kedalaman 50-200 km, tebalnya sekitar 50-100 km, dengan masa jenis rata-rata
2,9 gram/cc. Lapisan ini merupakan lapisan bebatuan yang mengapung
diatas astenosfer.
c)
Kerak
Lapisan ini merupakan bagian paling atas dari
permukaan bimu dengan ketebalan rata-rata 10-50 km. Ketebalan di atas benua
antara 20-50 km, sedangkan dibawah permukaan laut berkisar 10-12 km.
2. Material Pembentuk Litosfer
Litosfer tersusun atas tiga macam material utama dengan bahan dasar
pembentukannya adalah Magma dengan berbagai proses yang berbeda-beda. Berikut merupakan material batuan penyusun litosfer,
2.1. Batuan Beku (Igneous
Rock)
Batuan beku adalah batuan yang
terbentuk dari magma pijar yang membeku menjadi padat, dengan sekitar 80%
material batuan yang menyusun batuan kerak bumi adalah batuan beku. Berdasarkan tempat terbentuknya magma beku.
batuan beku dibagi menjadi tiga macam :
a. Batuan Beku Dalam (Plutonik/Abisik)
Batuan beku dalam
terjadi dari pembekuan magma yang berlangsung perlahan-lahan ketika masih
berada jauh di dalam kulit bumi. Contoh batuan beku dalam adalah granit,
diotit, dan gabbro.
b. Batuan Beku
Gang/Korok
Batuan beku korok
terjadi dari magma yang membeku di lorong antara dapur magma dan permukaan
bumi. Magma yang meresap di antara lapisan-lapisan litosfer mengalami proses
pembekuan yang berlangsung lebih cepat, sehingga kristal mineral yang terbentuk
tidak semua besar. Campuran kristal mineral yang besarnya tidak sama merupakan
ciri batuan beku korok.
c. Batuan Beku Luar
Batuan beku luar
terjadi dari magma yang keluar dari dapur magma membeku di permukaan bumi
(seperti magma hasil letusan gunung berapi). Contoh batuan beku luar
adalah : basalt, diorit, andesit, obsidin, scoria,
batuan apung (bumice).
2.2. Batuan Sedimen (Sedimentary
Rock)
Batuan Sedimen merupakan batuan mineral yang telah terbentuk dipermukaan bumi yang
mengalami pelapukan. Bagian - bagian yang lepas dari hasil pelapukan tersebut
terlepas dan ditansportasikan oleh aliran air, angin, maupun oleh gletser yang
kemudian terendapkan atau tersedimentasi dan terjadilah proses diagenesis
yang menyebabkan endapan tersebut mengeras dan menjadi bantuan sedimen. Batuan Sedimen berdasar proses pembentukannya
terdiri atas :
1. Batuan Sedimen
Klastik
2. Batuan Sedimen Kimiawi
3. Batuan Sedimen Organik
Berdasar tenaga yang mengangkutnya Batuan Sedimen terdiri atas :
1. Batuan Sedimen Aeris atau Aeolis
2. Batuan Sedimen Glasial
3. Batuan Sedimen Aquatis
4. Batuan Sedimen Marine
2.3. Batuan Malihan (Metamorf)
Batuan Malihan terbentuk karena terjadinya penambahan suhu
atau penambahan tekanan yang tinggi dan terjadi secara bersamaan pada batuan
sedimen.
2.4. Struktur Lapisan Kulit Bumi (litosfer)
3. Perlu anda pahami bahwa yang
dimaksud batuan bukanlah benda yang keras saja berupa batu dalam kehidupan
sehari hari, namun juga dalam bentuk tanah liat, abu gunung api, pasir, kerikil
dan sebagainya.
Tebal kulit bumi tidak merata, kulit bumi di bagian benua atau daratan lebih tebal dari di bawah samudra.
Tebal kulit bumi tidak merata, kulit bumi di bagian benua atau daratan lebih tebal dari di bawah samudra.
4. Bumi tersusun atas beberapa lapisan
yaitu:
a.
|
Barisfer
yaitu lapisan inti bumi yang merupakan bahan padat yang tersusun dari lapisan
nife (niccolum=nikel dan ferum besi) jari jari barisfer +- 3.470 km.
|
b.
|
Lapisan
antara yaitu lapisan yang terdapat di atas nife tebal 1700 km. Lapisan ini
disebut juga asthenosfer mautle/mautel), merupakan bahan cair bersuhu tinggi
dan berpijar. Berat jenisnya 5 gr/cm3.
|
c.
|
Lithosfer
yaitu lapisan paling luar yang terletak di atas lapisan antara dengan
ketebalan 1200km berat jenis rata-rata 2,8 gram/cm3.
|
5. Lithosfer disebut juga kulit bumi
terdiri dua bagian yaitu:
1.
|
Lapisan
sial yaitu lapisan kulit bumi yang tersusun atas logam silisium dan
alumunium, senyawanya dalam bentuk SiO2 dan AL 2 O3.
Pada lapisan sial (silisium dan alumunium) ini antara lain terdapat batuan sedimen, granit andesit jenis-jenis batuan metamor, dan batuan lain yang terdapat di daratan benua.
Lapisan
sial dinamakan juga lapisan kerak bersifat padat dan batu bertebaran
rata-rata 35km.
Kerak bumi
ini terbagi menjadi dua bagian yaitu:
|
||||
2.
|
Lapisan
sima (silisium magnesium) yaitu lapisan kulit bumi yang tersusun oleh logam
logam silisium dan magnesium dalam bentuk senyawa Si O2 dan Mg O lapisan ini
mempunyai berat jenis yang lebih besar dari pada lapisan sial karena
mengandung besi dan magnesium yaitu mineral ferro magnesium dan batuan
basalt. Lapisan merupakan bahan yang bersipat elastis dan mepunyai ketebalan
rata rata 65 km .
|
||||
Perhatikan
gambar penampang bumi beriku
|
2.Pengertian Pedosper
PEDOSFER adalah lapisan paling atas dari permukaan bumi tempat berlangsungnya
proses pembentukan tanah. Secara sederhana pedosfer diartikan sebagai lapisan
tanah yang menempati bagian paling atas dari litosfer. Tanah (soil) adalah
suatu wujud alam yang terbentuk dari campuran hasil pelapukan batuan
(anorganik), organik, air, dan udara yang menempati bagian paling atas dari
litosfer. Ilmu yang mempelajari tanah disebut pedologi, sedangkan ilmu yang
secara khusus mempelajari mengenai proses pembentukan tanah disebut pedogenesa.
Faktor-faktor pembentukan tanah
Ada beberapa faktor penting yang mempengaruhi proses pembentukan tanah yaitu:
Ada beberapa faktor penting yang mempengaruhi proses pembentukan tanah yaitu:
Ø Iklim
Unsur-unsur iklim yang utama mempengaruhi proses pembentukan tanah adalah Suhu dan Curah Hujan.
Unsur-unsur iklim yang utama mempengaruhi proses pembentukan tanah adalah Suhu dan Curah Hujan.
Ø Organisme(vegetasi,jasad,renik)
Organisme sangat berpengaruh terhadap proses pembentukan tanah seperti:
a.Membuat proses pelapukan
b. Membantu proses pembentukan humus
c. Pengaruh jenis vegetasi terhadap sifat-sifat tanah hal ini terlihat pada daerah beriklim sedang seperti di Eropa dan Amerika
d. Memiliki kandungan unsur-unsur kimia yang terdapat pada tanaman berpengaruh terhadap sifat-sifat tanah.
Organisme sangat berpengaruh terhadap proses pembentukan tanah seperti:
a.Membuat proses pelapukan
b. Membantu proses pembentukan humus
c. Pengaruh jenis vegetasi terhadap sifat-sifat tanah hal ini terlihat pada daerah beriklim sedang seperti di Eropa dan Amerika
d. Memiliki kandungan unsur-unsur kimia yang terdapat pada tanaman berpengaruh terhadap sifat-sifat tanah.
Ø Bahan induk
Bahan induk terdiri atas batuan vulkanik, batuan beku, batuan sedimen dan batuan metamorf.
Bahan induk terdiri atas batuan vulkanik, batuan beku, batuan sedimen dan batuan metamorf.
Ø Topografi atau relief
Keadaan relief suatu daerah akan memengaruhi tebal atau tipisnya lapisan tanah.
Keadaan relief suatu daerah akan memengaruhi tebal atau tipisnya lapisan tanah.
Ø Waktu
Tanah merupakan benda alam yang terus menerus berubah, akibat pelapukan dan pencucian yang terus menerus.
Tanah merupakan benda alam yang terus menerus berubah, akibat pelapukan dan pencucian yang terus menerus.
Struktur dan tekstur tanah
Struktur Tanah merupakan gumpalan-gumpalan kecil dari tanah akibat melekatnya butir-butir tanah satu sama lain. Struktur tanah memiliki bentuk yang berbeda-beda yaitu sebagai berikut:
1. Lempeng (Platy), ditemukan di horizon A.
2. Prisma (Prosmatic), ditemukan di horizon B pada daerah iklim kering.
3. Tiang (Columnar), ditemukan di horizon B pada daerah iklim kering.
4. Gumpal bersudut (Angular blocky), ditemukan pada horizon B pada daerah iklim basah.
5. Gumpal membulat (Sub angular blocky), ditemukan pada horizon B pada daerah iklim basah.
6. Granuler (Granular), ditemukan pada horizon A.
7. Remah (Crumb), ditemukan pada horizon A.
Tekstur Tanah menunjukkan kasar halusnya tanah yang didasarkan atas perbandingan banyaknya butir-butir pasir, debu, dan liat di dalam tanah. Untuk menentukan tekstur tanah terdapat 12 kelas dalam segi tiga tekstur tanah.
Struktur Tanah merupakan gumpalan-gumpalan kecil dari tanah akibat melekatnya butir-butir tanah satu sama lain. Struktur tanah memiliki bentuk yang berbeda-beda yaitu sebagai berikut:
1. Lempeng (Platy), ditemukan di horizon A.
2. Prisma (Prosmatic), ditemukan di horizon B pada daerah iklim kering.
3. Tiang (Columnar), ditemukan di horizon B pada daerah iklim kering.
4. Gumpal bersudut (Angular blocky), ditemukan pada horizon B pada daerah iklim basah.
5. Gumpal membulat (Sub angular blocky), ditemukan pada horizon B pada daerah iklim basah.
6. Granuler (Granular), ditemukan pada horizon A.
7. Remah (Crumb), ditemukan pada horizon A.
Tekstur Tanah menunjukkan kasar halusnya tanah yang didasarkan atas perbandingan banyaknya butir-butir pasir, debu, dan liat di dalam tanah. Untuk menentukan tekstur tanah terdapat 12 kelas dalam segi tiga tekstur tanah.
Jenis-jenis tanah di
Indonesia
Mungkin diantara kalian
sering mendengar istilah tanah? Pernakah tersirat tentang bagaimana dan seperti
apakah proses pembentukan tanah? Untuk itu mari kita sama sama membahas tentang
tanah. Tanah adalah akumulasi tubuh alam yang menempati sebagian besar
permukaan bumi. Tanah mampu menumbuhkan tanaman dan mempunyai sifat – sifat
sebagai akibat dari pengaruh iklim. Jasad-jasad hidup yang mempengaruhi bahan
induk tanah dalam keadaan dan waktu tertentu dapat berkembnag biak di dalamnya.
Tanah dipandang sebagai
suatu benda alam yang terdiri dari bahan – bahan an-organik yang disebut
mineral dan didapat dari batuan yang telah mengalami pelapukan. Bahan – bahan
an-organik ini terdiri dari sisa – sisa makhluk hidup yang telah lapuk.
Berubahnya bahan – bahan an-organik dan bahan organik menjadi butir – butir
tanah disebabkan oleh beberapa faktor, yakni :
1.
Pemanasan matahari pada siang
hari dan pendinginan pada malam hari;
2.
Batuan yang sudah retak, pelapukan dipercepat oleh air;
3.
Akar tumbuh – tumbuhan dapat
memecah batu – batuan sehingga hancur;
4.
Binatang – binatang kecil
seperti cacing tanah, rayap dan sebagainya yang membuat
lubang dan menghancurkan batuan;
5.
Pemadatan dan tekanan pada
sisa – sisa zat organik akan mempercepat terbentuknya tanah.
PEMBAHASAN
Identifikasi Jenis
Batuan
No.
|
Ciri-Ciri
Batuan
|
Jenis
batuan
|
|||
Warna
|
Tekstur
|
Struktur
|
|||
1.
|
Abu muda
|
Kasar
|
Tidak
teratur
|
batu
gamping
|
|
2.
|
Putih susu
|
Kasar
|
Mudah
hancur
|
Batu Kapur
|
|
3.
|
Abu-abu
|
Kasar
|
Ringan,
berpori-pori
|
BatuKoral/
batu karang
|
Deskripsi :
Pada lokasi pertama terdapat beberapa jenis batuan, dimana lokasi ini
terletak pas disebuah rumah kosong dan berhadapan langsung dengan pantai bira,
yang mana pada lokasi tersebut terdapat beberapa pedagang dan terletak di
pinggir jalan, dimana pada lokasi ini terdapat banyak batu-batu besar, dimana
rumah kosong terletak pada sebelah selatan, disebelah barat merupakan pantai
bira, sebelah utara terdapat banyak rumah panduduk dan penjual, dan disebelah
timur terdapat banyak semak-semak serta pohon. Pada lokasi ini, batuan yang
mendominasi adalah jenis batu GAMPING, namun bukan berarti tidak ada
jenis batuan lain, pada lokasi ini pula terdapat jenis batuan kapur namun
jumlah yang sedikit. Dimana batu gamping ini memiliki warna, tekstur, dan
struktur yang menunjukkan kemiripan dengan warna,tekstur dan struktur yang
dimiliki jenis batuan sedimen terutama jenis batu gamping.
Pada lokasi ke-dua
terdapat beberapa jenis batuan, dimana lokasi ini terletak pas disebuah rumah
kosong dan berhadapan langsung dengan pantai bira, yang mana pada lokasi
tersebut terletak di pinggir jalan dan ada sebuah pagar batu yang mana jalur
menuju pantai bira, pada lokasi ini pula banyak pohon serta terdapat banyak
tumpukan batu yaitu jenis batuan kapur, namun pada lokasi ini, batuan
yang mendominasi adalah jenis batuan KAPUR, namun bukan berarti tidak
ada jenis batuan lain, pada lokasi ini pula terdapat jenis batuan Koral/Karang,
namun jumlah yang sedikit. Dimana batu kapur ini memiliki warna,
tekstur, dan struktur, yang menunjukkan kemiripan dengan warna,tekstur dan
struktur yang dimiliki jenis batuan sedimen terutama jenis batu kapur.
Pada lokasi ke-tiga
terdapat beberapa jenis batuan, dimana lokasi ini terletak pas dipinggir pantai
bira,tepatnya berada pada samping tangga yang terletak pada sebelah timur dan
terdapat di atasnya tempat berteduh dan pedagang, disebelah selatan terdapat
batuan besar yang menghadap dan condong ke laut bira. dimana pada lokasi ini
terdapat banyak batu-batu besar dan tinggi, dimana jenis batu tersebut adalah
jenis batu gamping. Pada lokasi ini, batuan yang mendominasi adalah jenis batu KORAL/KARANG,
karena yang menjadi batuan yang identik dengan pantainya tentulah, jenis
batuan koral/karang yang dibawah oleh gelombang laut hingga dipesisir pantai
bira yang sangat indah., pada lokasi ini pula terdapat jenis batuan gamping dan
batuan kapur, namun jumlah yang sedikit. Dimana batu koral/karang ini
memiliki warna, tekstur, dan struktur yang menunjukkan kemiripan dengan
warna,tekstur dan struktur yang dimiliki jenis batuan sedimen terutama jenis
batu koral/karang.
Adapun dari pembahasan di atas telah kami coba untuk menyimpulakn bahwa
jenis batuan yang ada di daerah BIRA KEC. BONTO BAHARI bahwa jenis batuan yang
ada di daerah itu dominan lebih banyak memiliki jenis batu GAMPING,BATU KAPUR
,dan BATU KORAL atau BATU KARANG yang merupakan satu kesatuan dari batuan
SEDIMEN
Identifikasi Jenis
Tanah
No.
|
Ciri-ciri
tanah
|
Sifat
tanah
|
Jenis
tanah
|
|
Warna
|
Tekstur
|
|||
1.
|
Hitam
|
Kasar
|
Tdak subur
|
Renzina
|
2.
|
Coklat
|
Halus
|
Subur
|
Mediteran
|
3.
|
Putih
|
Halus
|
Tidak
subur
|
Tanah
Pasir
|
Deskripsi
Lokasi pertama, ini
terletak pas disebuah rumah kosong dan berhadapan langsung dengan pantai bira,
yang mana pada lokasi tersebut terdapat beberapa pedagang dan terletak di
pinggir jalan, dimana pada lokasi ini terdapat banyak batu-batu besar dan jenis
tanah yang berbeda dengan tanah di tempat yang lain. dimana rumah kosong
terletak pada sebelah selatan, disebelah barat merupakan pantai bira, sebelah
utara terdapat banyak rumah panduduk dan penjual, dan disebelah timur terdapat
banyak semak-semak serta pohon. Pada lokasi ini, jenis tanahnya adalah jenis
tanah renzina, Dimana tanah ini memiliki warna, tekstur, dan
struktur yang menunjukkan kemiripan dengan warna,tekstur dan struktur yang
dimiliki jenis tanah kapur.
Deskripsi : lokasi yang kedua ini terletak pas disebuah rumah kosong dan berhadapan
langsung dengan pantai bira, yang mana pada lokasi tersebut terletak di pinggir
jalan dan ada sebuah pagar batu yang mana merupakan jalur menuju pantai bira,
pada lokasi ini pula banyak pohon serta terdapat banyak tumpukan batu yaitu
jenis batuan kapur, namun pada lokasi ini, terdapat pula jenis tanah yang
merupakan jenis tanah kapur khususnya pada jenis mediteran, Dimana tanah
mediteran ini memiliki warna, tekstur, dan struktur, yang menunjukkan
kemiripan dengan warna,tekstur dan struktur yang dimiliki jenis tanah kapur
terutama jenis tanah mediteran.
Deskripsi : Terakhir atau ketiga t ini terletak pas dipinggir pantai bira,tepatnya
berada pada samping tangga yang terletak pada sebelah timur dan terdapat di
atasnya tempat berteduh dan pedagang, disebelah selatan terdapat batuan besar
yang menghadap dan condong ke laut bira. dimana pada lokasi ini terdapat banyak
batu-batu besar dan tinggi, dimana jenis batu tersebut adalah jenis batu
gamping. Pada lokasi ini pula, terhampar luas pasir putih yang tertata dengan
rapi dan indah, pasir ini merupakan jenis tanah pasir yang habitatnya
banyak terdapat didaerah pesisir pantai, sedangkan yang terdapat di Bira
merupakan jenis tanah pasir utamanya pasir putih yang sangat mendominasi
wilayah tersebut.
Adapun hasil dari
penelitian dan pengamatan ini kami ssimpulkan bahwa selain batuannya yang
berbeda, jenis tanah yang ada di BIRA pun berbeda pula. Dimana kenyakan jenis
tanah yang di temui yaitu lebih di dominasi oleh jenis tanah renzina namun
jenis tanah ini miskin akan zat hara, adapula tanah mediteran dari hasil
pelapukan batuan kapur keras dan batuan sedimen serta adapula tanah pasir yang
banyak di temui di manapun terutama di pesisir pantai dengan teksturnya yang
sedikit kasar dan berkerikil.
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Dari pembahasan yang di
dapatkan melalui hasil pengamatan terhadap litosfer dan pedrosfer di daerah
BIRA dapat kami simpulkan bahwa perubahan yang ada pada litosfer dan pedrosfer
yang ada di daeerah Bira kebanyakan karena adanya farmasi batuan yang
terjadi. Farmasi batuan kapur (CaCo3) yang merupakan hasil
dari proses pengkapuran dari hewan- hewan mollusca sebagainya.Farmasi batuan
kapur yang tersebut juga sudah mengalami proses pelapukan baik pelapukan yang
terjadi karena hantaman gelombang dan ombak(abrasi) maupun karena akibat dari
adanya deflasi(angin).Adapun jenis batuan yang ada di Bira yaitu batu
koral yang berasal dari karang ataupun cangkang dari hewan laut yang terbawa
oleah ombak.Selain itu , Batuan kapur yang telah mengalami proses pelapukan
akan menjadi sejenis tanah yang biasa di sebut dengan tanah kapur.Jenis tanah
lain yang banyak di temukan di pantai yaitu adanya tanah pasir yang terbentuk
dari batuan beku dan sedimen dengan butirannya yang kasardan berkerikil bahkan
dapat di jumpai di berbagai tempat.
B.Saran
saran kami dalam field trip, nanti apabila dilakukan fild yang selanjutnya
yang harus di benahi menurut kami yaitu:
1.
menggunakan transportasi yang
cukup dan agak leluasa
2.
mepetnya waktu saat melakukan
field trip sehingga agak kelihatan terburu-buru
3.
sering sering melakukan field
trip
4.
menjelajah ke tempat yang
lebih jauh misalnya ke pinrang,toraja dll
5.
kurangnya objek yang di teliti
6.
diharapkan field trip 1 hari
kemudian rekreasi 1 hari full
disini fild trip pertama ini sangat menyenangkan dan jika ada field
trip ke dua mungking gak kalah seru
Komentar