GAGAL PANEN BRAMBANG
Brambang
atau bawang merah adalah tanaman wajib yang harus ditanam di daerah Sidokare,
karena telah menjadi ciri khas desa. Selain menanam brambang, warga Sidokare
juga menanam padi, dan kedelai. Dalam waktu satu tahun, tanaman tersebut
ditanam bergantian, mulai brambang, kedelai, padi, dan padi lagi. Warga
Sidokare biasanya menanam sayuran, seperti : tomat, cabai rawit, terong, dan kacang
panjang di pinggiran sawah.
Menanam
brambang tak semudah menanam padi dan kedelai. Hal ini membutuhkan teknik
khusus, jadi dapat menghasilkan keuntungan. Para petani kadang juga mengalami
gagal panen. Gagal panen brambang terjadi disebabkan oleh tindakan manusia dan
alam. Selain itu, gagal panen brambang dapat mengakibatkan kerugian, seperti :
hasil brambang kurang baik, dan harga brambang menjadi turun.
Berdasarkan penyebab gagal panen brambang oleh tindakan
manusia, yaitu :
1. Pemilihan bibit
yang kurang berkualitas
2. Pengolahan tanah
yang tidak teratur
3. Pemupukan tidak
sesuai porsi dan tepat waktu
4. Pengobatan
terlambat
Berdasarkan
penyebab gagal panen brambang oleh alam, yaitu :
1. Kurangnya sumber
air
2. Banjir
3. Hujan yang terus
menerus
4. Terserang wabah
Dalam
menanam brambang diperlukan bibit yang sehat. Bibit yang sehat ditandai dengan
kelihatan mengkilap, tidak gembos, dan jenis brambang disesuaikan dengan
kondisi alam, maksudnya kalau jenis brambang philip tidak cocok ditanam dimusim penghujan, sebaiknya dimusim
penghujan cocok menanam brambang jenis bauci
dan thailan. Kalau dimusim kemarau
bisa menanam semua jenis brambang, misalnya : Philip, bauci, thailan, ampenan.
Keberhasilan
dalam menanam brambang selain memilih bibit yang cocok, pengolahan tanah juga
sangat menentukan. Tanah yang kering dan gembur bisa mempermudah pertumbuhan
brambang. Biasanya dibuat petak – petak dan ada gotnya. Untuk mengeringkan
tanah tersebut dibutuhkan waktu kurang lebih 1 minggu atau tergantung cuaca.
Dalam
memupuk brambang dibutuhkan pupuk seimbang, maksudnya kandungan pupuk antara N,
KCl, dan SP36 harus sesuai. Pada awal pemupukan cukup dibutuhkan SP36
biasanya bisa ditabur sebelum penanaman atau setelah penanaman. Pada umur
kurang lebih 15 hari diberikan pupuk NPK. Pada umur kurang lebih 30 hari dipupuk
kembali dengan pupuk seimbang (setelah danger). Pemupukan terakhir pada umur
kurang lebih 50 hari dipupuk khusus KCl.
Sejak
umur 1 minggu sebaiknya brambang diobati sebagai langkah pencegahan. Diupayakan
setiap 4 hari sekali diobati. Sebaiknya obat yang digunakan mengandung unsur
yang dapat mencegah berkembangnya jamur, ulat, dan grandong. Jika sudah
terlanjur terkena wabah penyakit pengobatan dilakukan setiap hari.
Kurangnya
sumber air dapat mempengaruhi pertumbuhan brambang, karena brambang harus
disiram rutin. Apabila brambang kekurangan air, brambang tidak akan tumbuh
secara maksimal. Misalnya gembos, daun menguning dan mengering. Sejak umur 1
hari sampai 15 hari brambang harus disiram setiap hari, saat brambang umur 16
hari sampai 40 hari disiram selang satu hari, saat brambang umur 41 hari sampai
brambang siap panen (60 hari) disiram selang tiga hari.
Banjir
hingga berhari – hari yang menggenang di sawah dapat mengakibatkan membusuknya
akar brambang, dan jika tidak ditanggulangi pada akhirnya tumbuhan brambang
akan membusuk keseluruhan. Banjir dapat bersumber dari hujan dan air kiriman.
Pada
musim penghujan jika terjadi hujan yang terus – menerus dapat merusak daun
brambang, seperti mboler. Brambang yang berdaun mboler akan merusak buah
brambang yang dibawahnya. Brambang tanaman yang cukup air, yaitu tidak
kekurangan atau kelebihan air.
Penyakit
pada brambang seperti terserang ulat, grandong, dan jamur. Ulat adalah wabah
yang menyerang daun brambang. Grandong adalah wabah yang menyerang akar
brambang, bentuknya seperti jentik – jentik. Jamur adalah wabah yang menyerang
buah brambang. Penyakit dapat dicegah dengan pengobatan yang teratur.
Komentar